LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN BASIS DATA
NORMALISASI
NIM : 13650076
Nama : Yogi
Pradana
Kelas : D
|
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Materi/Teori
ü
PENGERTIAN
Beberapa pengertian mengenai
normalisasi :
-
Istilah Normalisasi berasal
dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. selain dipakai
sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9 relasi) dalam basis data (dengan tujuan utnuk
mengurangi kemubaziran data) , normalisasi terkadang hanya diipakai sebagai
perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain
( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi
pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau
mengurangi keflekxibelan.
-
Kroenke mendefinisikan
normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah
tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tida memiliki masalah tersebut.
Masalah yang dimaksud oleh kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.
-
Normalisasi merupakan
sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data / database, teknik
pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi
yang baik (tanpa redudansi).
-
Normalisasi adalah suatu
proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum
lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.
Proses normalisasi adalah proses
pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan
relasinya. Pada proses normalisasi
dilakukan pengujian pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat
menambah/menyisipkan, menghapus,mengubah dan mengakses pada suatu basis data.
Bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu dipecahkan relasi
pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan basis data belum
optimal.
Tujuan dari normalisasi itu
sendiri adalah untuk menghilangkan
kerangkapan data,
mengurangi kompleksitas, dan untuk
mempermudah pemodifikasian data.
ü
LANGKAH-LANGKAH NORMALISASI
-
Unnormalized Form
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan
direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak
lengkap atau terduplikasi.Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat
menginput.
-
First Normal Form (1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa
group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di
antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai
data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih
memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.
Syarat normal ke satu (1-NF) antara
lain:
a.
Setiap data dibentuk dalam flat file,
data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa
“atomic value”.
b.
Tidak ada set atribute yang berulang
atau bernilai ganda.
c.
Telah ditentukannya primary key untuk
tabel / relasi tersebut.
d.
Tiap atribut hanya memiliki satu
pengertian.
-
Second Normal Form (2NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full
functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat
didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi,
B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional
terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari
subset (himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua (2-NF) sebagai
berikut.
a.
Bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal kesatu.
b.
Atribute bukan kunci (non-key)
haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional
dependency) pada kunci utama / primary key.
-
Third Normal Form (3NF)
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang
lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin
mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi
tersebut. Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang
Pemilik (pemilik), seperti Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan
update terhadap dua baris dalam relasi Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c)
relasi Property_Pemilik). Jika kita hanya mengupdate satu baris saja, sementara
baris yang lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten
/ tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan
transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan
tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).
Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3
NF) sebagai berikut :
a.
Bentuk data telah memenuhi kriteria
bentuk normal kedua.
b.
Atribute bukan kunci (non-key) harus
tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan
kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional
dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci
pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key
di relasi itu saja.
-
Tahapan selanjutnya adalah adanya BCNF
(Boyce–Codd Normal Form) yakni Sebuah Tabel/Relasi adalah BCNF jika setiap atribut
penentu/determinant adalah candidate key/Kunci Kandidat ,tapi biasanya bentuk
3NF sama dengan bentuk BCNF.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Hasil Praktikum
Buatlah Normalisasi dari data berikut ini :
1.
Unnormalized
Dari pembuatan tabel unnormalized diatas data
dimasukkan apa adanya sesuai dengan gambar di rental buku ”Pustaka Ilmu”. Untuk
bisa melanjutkan kelangkah selanjutnya yaitu ke langkah First Normal Form (1NF)
data yang tunggal dan null harus diisi terlebih dahulu.
2.
First Normal Form
(1NF)
Data tunggal pada tabel sudah tidak ada
lagi dan data null yang ada pada tabel diatas sudah terisi semua.
3.
Second Normal Form
(2NF)
Setelah terbentuk First Normal Form (1NF)
langkah selanjutnya adalah Second Normal Form (2NF) yaitu menentukan
kunci-kunci field. Kunci field harus unik dan bisa mewakili atribut lain yang
menjadi anggotanya. Tabel di langkah 1NF
kunci utamanya adalah No_Nota. Jaminan dan Kasir bergantung pada No_Nota,tetapi
nama dan judul buku bukan fungsi dari peminjaman sehingga harus dibuat tabel
lagi yaitu tabel Anggota dan Buku seperti gambar diatas.
4.
Third Normal Form
(3NF)
Setelah
bentuk Second Normal Form (2NF) tahap selanjutnya adalah Third Normal Form
(3NF),pada tahap ini setiap atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada
kunci primer secara menyeluruh. Hasil normalisasi pada langkah 3NF ini adalah
seperti pada gambar diatas dan tabel hasil normalisasi di pecah menjadi 7 tabel
yaitu tabel peminjaman, Anggota, Jaminan, Jenis Buku, Kasir, Buku dan Nota.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Dalam menormalisasi
sebuah database kita harus benar-benar mengetahui dan paham setiap langkah yang
ada ada ketika normalisasi.
3.3. Kritik
Normalisasi database sangat perlu
ketelitian dan kejelian karena kemungkinan saat tahap terakhir dari
penormalisasian database tabel yang dipecah kurang sehingga database yang kita
normalisasi kurang sempurna.
3.4. Manfaat bagi pembaca
Dengan
diluncurkannya laporan praktikum desain basis data episode ke-5 ini bisa
membuat para pembaca mengetahui bagaimana cara menormalisasikan sebuah
database.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Desain Basis Data.2014
0 komentar:
Posting Komentar